Perkuliahan
Daripada hanya duduk membosankan menunggu waktu kelas berikutnya, kelompok ini memulai tradisi kecil yang membuat hari Kamis mereka selalu berkesan. Mereka memanfaatkan ruang terbuka kampus, membawa tikar, gitar, dan beberapa alat musik sederhana.
Setibanya di sana, mereka mulai membentangkan tikar dan menyiapkan camilan yang mereka bawa. Suara tawa dan musik ringan pun mulai terdengar. Ada yang membawa gitar, ada yang membawa alat musik perkusi yang dibuat dari barang-barang sehari-hari, dan ada yang sekadar bergabung dengan nyanyian riang.
Mereka berbagi cerita lucu tentang pengalaman kelas, saling menertawakan kekonyolan di sepanjang minggu, dan terkadang, mereka bahkan memainkan lagu-lagu favorit mereka sambil menyanyikan lantunan yang lucu dan penuh semangat.
Seiring berjalannya waktu, tradisi kecil ini menjadi semacam "piknik" rutin yang tidak resmi di kalender mereka. Setiap Kamis, setelah kelas pagi, mereka menikmati momen ini dengan penuh kebahagiaan. Bahkan, beberapa teman sekelas yang lain pun sering bergabung, menambahkan keceriaan dan energi positif dalam pertemuan mereka.
Pada akhirnya, momen-momen itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka. Bukan hanya sebagai jeda menyenangkan di antara jadwal kuliah yang padat, tetapi juga sebagai momen persahabatan dan kebersamaan yang selalu membawa senyum di wajah mereka sepanjang hari.
Komentar
Posting Komentar